![]() |
| (Hasil pemungutan suara pemilwa unija 2025, foto : e-voting Wiraraja/LPM Maharaja) |
Madura, Sumenep, LPM Maharaja - Kampus, yang seharusnya menjadi tempat berkembangnya ideologi, kreativitas, dan semangat demokrasi, kini menjadi arena isolasi sosial dan apatis. Data yang kami peroleh menunjukkan bahwa dari 100% mahasiswa, sebanyak 66% memilih tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan mahasiswa 2025. Fenomena ini menjadi pertanyaan besar, apakah isolasi sosial kampus yang menyebabkan mahasiswa apatis, ataukah memang mahasiswa telah kehilangan semangat demokrasi?
Dari 7 fakultas yang ada, hanya 2 fakultas yang mayoritas mahasiswanya menggunakan hak pilih. Fakultas Pertanian dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi dua fakultas yang masih menunjukkan semangat demokrasi yang tersisa. Sementara itu, fakultas lainnya menunjukkan tingkat partisipasi yang rendah, bahkan di bawah 30%.
"Aku gak tau kenapa harus milih, soalnya calonnya cuman 1 dan akan tetap menang sekalipun suara gak nyampe 50%," kata seorang mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, yang meminta anonim.
Isolasi sosial kampus menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa apatis. Kurangnya kegiatan kampus yang menarik, kurangnya interaksi antara mahasiswa dan dosen, serta kurangnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, membuat mahasiswa merasa tidak terhubung dengan kampus.
Namun, apakah isolasi sosial kampus satu-satunya penyebab mahasiswa apatis? Atau adakah faktor lain yang lebih dalam? Beberapa mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak merasa berpengaruh dengan hasil pemilihan, sehingga mereka tidak merasa perlu untuk berpartisipasi.
"Soalnya gak ngerasa berpengaruh banyak juga sih dikehidupan kampus siapapun ketua BEM atau DPMnya," tambah mahasiswa lainnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah kehilangan semangat demokrasi karena mereka tidak merasa bahwa partisipasi mereka memiliki dampak yang signifikan. Oleh karena itu, kampus harus segera mengambil tindakan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan demokrasi, seperti meningkatkan kegiatan kampus yang menarik, meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan dosen, serta memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Seharusnya peningkatkan transparansi dalam proses pemilihan, meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kampus, serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dapat ditingkatkan agar mahasiswa merasa bahwa partisipasi mereka memiliki dampak yang signifikan dan semangat demokrasi dapat kembali hidup. (Lpm Maharaja)

0 Komentar