Universitas Wiraraja Sumenep kembali digegerkan dengan aksi massa yang terdiri dari seluruh Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) kampus. Acara yang dimaksudkan untuk Pelantikan Pelaksana Tugas (PLT) Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Wiraraja Sumenep diberhentikan di tengah jalan oleh perwakilan seluruh ormawa di Graha Sumekar Universitas Wiraraja Sumenep (Selasa/28/Mei/2019).
Acara yang dijadwalkan akan berlangsung jam 13.00 WIB gagal dilanjutkan ketika Presiden Mahasiswa Anas Syafi'i menyampaikan apa yang menjadi kejanggalan yang di rasa oleh massa ORMAWA di acara pelantikan kali ini “bahwa tidak ada koordinasi sebelumnya kepada ormawa mengenai PLT BEM-U dan DLM-U dan tidak melibatkan ormawa dalam pemilihan PLT, hal ini jelas telah mencederai sistem demokrasi yang terbangun selama ini”. Ungkapnya.
Hasil keputusan Rektor Universitas Wiraraja tersebut, menurut Presma 2018-2019 sekaligus mahasiswa hukum ini “sistem pemilihan PLT oleh pimpinan Universitas Wiraraja cacat secara hukum dan prosedural karena diputuskan secara sepihak dan sembunyi-sembunyi. Serta Tidak ada aturan Universitas yang mengatur tentang adanya PLT” tegasnya.
Yang disampaikan oleh Pres Anas sapaan akrabnya disangkal oleh Rektor Universitas Wiraraja dengan menegaskan “bahwa Rektor memiliki otoritas atributif untuk melangsungkan kehidupan kampus", massa ORMAWA yang hadir menolak dilaksanakannya pelantikan tersebut sehingga terjadi cekcok dengan pimpinan serta bentrok dengan petugas keamanan.(W_F/CL)