Akibat Biaya Kuliah Mahal, Mahasiswa UNIJA Aksi Gantung Diri Di Pintu Masuk Kampus


Setelah aksi demonstrasi yang dilakukan sehari sebelumnya, kamis (05/07). Sejumlah mahasiswa kembali melakukan aksi demonstrasi di depan gedung rektorat Universitas Wiraraja, Jum’at (06/07). Aksi gantung diri tersebut merupakan aksi teatrikal yang dilakukan mahasiswa untuk memprotes biaya pendidikan di universitas wiraraja dinilai mahal. 

“Sekitar tiga tahun terakhir, mahasiswa yang mendaftar ke unija semakin sedikit, ini dikarenakan biaya perkuliahan di unija mahal jika dibandingkan dengan kampus lain di Madura. Mengingat pembangunan yang dilakukan di setiap periodenya hanya ada 1 yang terselesaikan, artinya ini tidak selaras dengan biaya akademik yang naik setiap tahunnya. Untuk angkatan 2016 biaya akademik persemesternya tercatat sebesar Rp 1.910.000 dan diangkatan 2017 naik menjadi Rp 2.160.000.” Ungkap Abdul Mahmud selaku korlap aksi.

Sembari aksi gantung diri, mahasiswa menganalogikan bagaimana sistem pendidikan di UNIJA yang dinilai mahasiswa sebagai sistem diktator.

“Sebagian fakultas, bagus. Namun sebagian lainnya sama sekali tidak. Bahkan dengan biaya semahal itu, sekretariat ormawa saja tidak punya semua.” Keluhnya

Menyangkal tudingan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut, Pjs. Rektor Unija, Sjaifurrahman mengatakan bahwa biaya kuliah di unija sudah sesuia ketentuan yang ada dan sudah transparansi.

“Yang jelas, semua tudingan mahasiswa yang tadi tidak benar. Kita sudah sesuai ketentuan dan sudah terbuka”. Kilahnya

Menyikapi aksi demo tersebut, Bapak Sjaifurrahman mangatakan, pihaknya akan segera melapor ke komisi disiplin kampus. Karena penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak sesuai prosedur yang ada. Dan pihak kampus memastikan akan ada punishment kepada sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi demo tersebut.

“Kami akan melapor ke komisi disiplin terkait aksi tidak sesuai prosedur. Kan ada BEM, DLM dan UKM” Tegasnya. ( Vilda cullen/ Wirdah Fh)