Mengulik Sejarah Kemanusiaan, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 Inbound Universitas Internasional Batam Sukses Melakukan Modul Nusantara di Ex Camp Kemanusiaan Vietnam

Agung Ilham Sudrajat(Mahasiswa hukum semester 4 dan peserta MBKM Pertukaran Mahasiswa Batch 4 ke universitas internasional batam)
Batam, LPM Maharaja - Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Terdapat 6 elemen utama PMM, yaitu:

  1. Pertukaran mahasiswa dilakukan melalui perpindahan klaster antar pulau
  2. Pengakuan hasil belajar hingga 20 sks
  3. Memungkinkan pertukaran mahasiswa PTN ke PTS dan sebaliknya
  4. Diikuti oleh mahasiswa semester 3, 5, dan 7 saat program berjalan
  5. Eksplorasi  persatuan dalam keragaman melalui Modul Nusantara
  6. Mekanisme pertukaran akademik ke akademik dan vokasi ke vokasi

Modul Nusantara merupakan rangkaian kegiatan dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang. Pada kegiatan modul nusantara kali ini, PMM 4 Inbound Universitas Internasional Batam melakukannya di ex camp Vietnam sebagai salah satu kegiatan kebhinekaan dan sebagai wadah untuk mengulik sejarah kemanusiaan.

Kegiatan Modul Nusantara bertujuan untuk memaksimalkan ruang jumpa mahasiswa, menambah pemahaman, dan mengendapkan makna toleransi.

Kebhinnekaan - ex camp vietnam (foto : pmm4 UIB)
Di kegiatan ini, mahasiswa akan belajar mengenal kekayaan kebudayaan nusantara yang berasal dari berbagai golongan, suku, ras, agama, dan kepercayaan.

Pulau galang dulunya merupakan tempat penampungan atau camp para pengungsi Vietnam yang merupakan korban perang saudara. Camp tersebut yang dibangun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nation High Commissioner of Refugees (UNHCR) di atas lahan seluas 80 hektare. Camp pengungsian ini menampung lebih dari 250.000 pengungsi sejak tahun 1979-1996. Setelah para pengungsi kembali, bangunan- bangunan yang ditinggalkan menjadi wisata sejarah kemanusiaan yang dikelola oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam. Disini kami Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 Universitas Internasional Batam dibantu dan dijelaskan merigenal sejarah singkat terkait Ex Camp Vietnam ini oleh Pak Adnan yang merupakan salah satu tokoh yang ada di camp vietnam ini dari 1997-sekarang dan sudah membaur oleh para pengungsi warga vietnam selama 10 tahun. Menurutnya Warga Vietnam terdampar sebagai dampak perang saudara pada 1957-1975.

Ketika itu, dua kubu ideologi besar, yakni komunis kubu Derrmokratik Vietnam (Vietnam Utara) dan liberal kubu Republik Vietnam (Vietnam Selatan)- yang saling menghancurkan. Perang makin membara lantaran keterlibatan sejumlah negara lain. Misalnya Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis. Jumlah korban tewas dalam perang tercatat lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara. Eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain tak terelakkan. Setelah perang berakhir, kedua kubu Vietnam kembali bersatu pada 1976.

Namun, saat perdamaian itu terjadi, sebagian pengungsi justru masih terombang-ambing di tengah lautan dan sebagian kecil terdampar di Pulau Berelang pada 1977. Camp ini disebut-sebut pernah menampung 205.000 pengungsi dari Vietnam. Sedangkan di dinding Museum Camp Vietriam, hanya ada data 4.627 orang lengkap dengan label nama-nama mereka. Adapun di kompleks kuburan pengungsi tercatat ada 503 makam. Camp Vietnam di Pulau Galang sangat unik dSelain fasilitas kesehatan dan sekolah. di Camp Vietnam ada juga penjara untuk para pengungsi yang melakukan tindakan kejahatan, seperti pencurian dan pemerkosaan.

Kebhinnekaan - kunjungan ke museum ex camp vietnam(Foto : pmm4 UIB)
Di dekat pintu masuk, dibangun sebuah patung yang diberi nama Humanity Statue atau Patung Kemanusiaan. Patung ini didirikan untuk mengenang kisah tragis dan memilukan seorang perempuan bernama Tinhn Han Loai yang tewas bunuh diri karena tidak sanggup menahan malu. Peninggalan sejarah ini, membuat BP Batam, selaku pengusul utama, mengajukan wisata Camp Vietnam sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) Tahun 2022 sebagai MKB "Wajah Humanisme Indonesia". Dan, pada Rabu (18/5/2022) di Hotel Pangeran Pekanbaru, wisata Camp Vietnam menerima penghargaan sebagai MKB dari Dewan Pakar MKB didampingi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan sejumlah Kementerian.

Pengetahuan baru yang diperoleh adalah kami menjadi tau bahwa terdapat banyak sekali makna hidup yang bisa dipetik dari ex camp kemanusiaan vietnam yang ada di pulau galang.



Penulis : agung ilham sudrajat

Editor : LPM MAHARAJA 

0 Komentar