![]() |
(Diskusi kegiatan, Foto : Dwi/LPM MAHARAJA) |
Ex.M.E merupakan eksplor budaya yang ada di Madura disertai dengan adanya pelatihan pada mahasiswa FKIP Universitas Wiraraja yang dilakukan di akhir kegiatan.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan informasi budaya yang diangkat dan melatih berwirausaha. Seluruh Kabupaten menjadi sasaran Ex.M.E baik Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.
Budaya yang dieksplor di Kabupaten Sumenep berupa Musik Tong-Tong. BEM-KM FKIP Universitas Wiraraja memilih Telaga Biru Percussion sebagai pusat informasi budaya Musik Tong-Tong.
"Kami memilih Musik Tong-Tong karena merupakan budaya yang paling familiar dan banyak diminati oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Sumenep", ujar Saudari Nadhifa selaku Ketua Pelaksana Ex.M.E.
![]() |
(Performance telaga biru, Foto : shela/LPM MAHARAJA) |
"Dengan bergabung di Telaga Biru Percussion, kegiatan sekolah dan belajar saya tidak terganggu. Cara mengaturnya adalah jika ada tugas, maka dikerjakan terlebih dahulu", ujar salah satu anggota Telaga Biru Percussion.
Telaga Biru Percussion banyak memberi informasi terkait Musik Tong-Tong. Informasi yang diperoleh adalah Musik Tong-Tong tidak hanya berada di Madura, tetapi asal mula Musik Tong-Tong berasal dari Madura. Musik Tong-Tong sering kali diundang pada acara imtihan, pernikahan, ulang tahun, dan lain-lain. Eksisnya budaya Musik Tong-Tong hingga saat ini dipengaruhi oleh minat masyarakat sekitar yang sering kali terlihat berbondong-bondong saat ada pertunjukan Musik Tong-Tong. Selain itu, semangat pemuda untuk bermain dan belajar Musik Tong-Tong juga menjadi pengaruh utama kelestarian budaya tersebut. Pembeda Musik Tong-Tong dengan budaya yang berbasis musik lainnya terdapat pada alat musik yang lebih kompleks dan selalu ada inovasi-inovadi di dalamnya.
Penulis : dwi & shela
Editor : LPM MAHARAJA
0 Komentar