Pendidikan Nasionalisme di Era Globalisasi Melalui Mata Kuliah Modul Nusantara

    
Ach. Fadail (Mahasiswa AP FISIP UNIJA semester 3 dan peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3 Universitas Bandar Lampung)

Globalisasi mempermudah informasi baik dari dalam maupun luar negeri untuk diakses sehingga potensi masuknya pemahaman bahkan budaya asing serta resiko menurunkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai budaya bangsa juga semakin besar. Maka dari itu, perlu adanya pendidikan nasionalisme untuk memperkuat pengetahuan terhadap budaya bangsa, penanaman rasa cinta tanah air, meneladani semangat juang pahlawan dan mengenal tempat-tempat bersejarah.

Adanya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan dapat diikuti oleh mahasiwa baik yang berasal dari PTN ataupun PTS di seluruh Indonesia, melalui mata kuliah Modul Nusantara adalah salah satu cara memberi pendidikan nasionalisme, juga sebagai upaya  mencegah terjadinya pengaruh budaya luar yang akut. Dengan empat jenis kegiatan perkuliahan yang ada di mata kuliah Modul Nusantara tersebut, yaitu kebinekaan, refleksi, inspirasi, dan kontribusi sosial.

        
Kebinekaan – Parade  Budaya PMM-DN Batch 3 Uiversitas Bandar Lampung (Foto: pmm3_ubl)

Kegiatan kebinekaan mengenalkan keberagaman suku, bahasa, budaya, adat istiadat, agama, serta mahasiswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang kemudian dapat meneladani perjuangan para Pahlawan Nasional. Dengan adanya hal tersebut maka akan tumbuh rasa dan jiwa nasionalis.

Kebinekaan – Makam Pahlawan Raden Intan II  (Foto: Dokumentasi Buay Bulan)

Kegiatan perkuliahan Modul Nusantara Refleksi Mahasiswa dapat bersosialisasi dan bertukar informasi/pendapat mengenai budaya dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Refleksi – Mengenal Budaya Lampung dan sharing Kebudayaan (Foto: Dokumentasi Buay Bulan)

                 Pada kegiatan refleksi ini mahasiswa bertukar pendapat  saling mengenalkan budaya masing-masing, hal ini selaras dengan tagline PMM yakni “Bertukar sementara bermakna selamanya.”

Inspirasi – Tokoh wirausaha (Foto: Dokumentasi Buay Bulan)
            Mahasiswa juga dapat berdialog dengan tokoh-tokoh hebat, mendapatkan ilmu pengetahuan baru dari tokoh-tokoh pilihan yang inspiratif melalui kegiatan Inspirasi pada mata kuliah Modul Nusantara sehingga dapat memotivasi mahasiswa menjadi lebih produktif.

Kontribusi Sosial (Foto: Dokumentasi Buay Bulan)
                Sebagai Agent of Change, mahasiswa melalui kegiatan Kontribusi sosial dituntut untuk terjun langsung dan mengabdi kepada masyarakat sebagai bentuk wujud bantuan serta dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa kepada masyarakat. Selain menanamkan pendidikan Nasionalisme dan mengenalkan budaya bangsa, mamfaat dari Mata Kuliah Modul Nusantara yakni menumbuhkan sikap toleransi, sikap kekeluargaan, komunikasi yang baik, jiwa sosial dan leadership.


Penulis : Ach. Fadail 

Penyunting: Purnama Violita Putri

 

0 Komentar