Sajak Cinta Seorang Bidan



I.

Ruang partus memekik,

Ada perempuan yang melengangkan dengusnya,

Alangkah ngelangut,

Deras harap tetembangan sepanjang riuh aliran darah

Keluh dan gema dada bising dalam seisi kepala

Tremor jantungnya, dihamburnya oksitosin lewat lurus raya venanya

Iaberusaha mempertahankan heningnya agar tak serak

Embus napasnya tersengal antara tembang dan tumbang

Dipersilahkanlah segelas tenang buat saku lapang.


II.

Tetes NaCl menetaskan tabah baku

Buat tunas serah rindu paling butuh

Ini sudah bulan ke Sembilan

Waktunya melepas buah cinta dan trimester yang memualkan.

Suara-suara di balik pintu gaduh

Iamenggeliat antara getar dan gigil paling syahdu.


III.

Rahimnya yang mahir mengeras, dadanya dicabik ragu dan rancu

Iamengentakkan kaki berkali-kali

Memastikan batang tubuhnya belum nembus pintu mati

Kontraksi mendarat bertubi-tubi

38 derajat temperatur sakral mengatur diri

Rendah tekanan darah menghambur atas nama sunyi.


IV

Jam 12 tengah malam, ketubannya berbuih

Leleh keringat menumpahkan buahnya


Bibirnya yg ranum, mata purnama, pekikan paling cinta

Tamat antara partograf sepanjang jalannya angka

Tak ada cephal hematoma, ubunnya diraba

Tak sia iamenangggalkan detiknya

Demi detak penerus alamnya yang sederhana.

Tarikan bibirnya, jadi tapa hamdalah paling tepi

Tubuh baru itu berbaring di ranjang dadanya, tanpa sesat dan bibir menganga

“Selamat, darah barunya perempuan

Matanya lentik, alisnya sabit

Semoga berguna dan tak jadi penguntit

Apalagi maling pacar berkelit-kelit”

Lagi lagi, nadinya merenda kemungkinan-kemungkinan

Amin yang paling beriman

“40 Hari ke depan, perbanyaklah konsumsi nutrisi

Hindari sepi, supaya cukup gizi dan puisi,

ganti pembalut pilu tiap hari

Biar tetap gigih jadi perempuan dan ibu yang bernaluri

Apalagi, Negeri sedang dirundung raja bakteri”

Kepalanya mengangguk, dihangatkannya tubuh manis buah hati

Iaberjaya menjeremba surga dalam daksanya

Lagu-lagu sumbang didedah

“Nina bobo…Nina bobo, Perempuan Berjaya, Semesta sempurna.”


-Gapura, 12 Mei 2021


Biodata :

Nurul Maudila, lahir di Sumenep 16 Agustus 2001, tinggal di Desa Andulang-Gapura. Alumni MA

Nasy’atul Mutaallimin, pernah aktif di Sanggar Kencana, OSIS MA Nasy’atul Mutaallimin,

dll. Saat ini merupakan Mahasiswa semester 4 Jurusan Kebidanan Universitas Wiraraja Sumenep.

(Yulisanti)


0 Komentar