Tentang Kenangan
Sudah lupakan saja tentang belenggu diufuk senja
Dan
Cukup jalani mentari yang kini
dapat dinikmati bersama telapak embun pagi.
Kehilangan dalam Semu I
Sesederhana itu aku terpikat tanpa memikat
Mengingat perkenalan saat itu sangatlah sederhana
Namun membuatku merana saat jauh darimu
Tersanjung walau tak menyinggung
Itulah cara terbaikmu yang aku terima
Memori tentangmu melayang
Bersama bayanganku dalam ilusi
Dan hanya dirimu yang membuatku candu walau sahdu.
Kehilangan dalam semu II
Sudahkah kau tau ?
Bahwa pertemuan awal dari perpisahan
Nyatanya pertemuan itu berhasil membawakan
rasa
takut kehilangan
Tapi apalah daya merasakan desiran angin adalah lebih baik
Dari pada melihat senyumanmu hanya secarik.
Dan alangkah indahnya hanya ditemani seruput kopi sebait puisi
Dalam dekapan hakiki.
Kehilangan dalam Semu III
Terima kasih atas segalanya
Karena embun pagi lebih dingin daripada sikapmu
Yang setia menemani hariku tanpamu
Biarkan kisah kita hanya bisa dikisahkan seperti kisah Qoys dan Laila.
Malam Bermimpi
Izinkan yang fana senyap
Untuk sementara
Dan hadirkan mimpi untuk menemani.
Bayang
Sejauh aku memandang lautan lepas
Aku menemukan bayanganmu diujung semu
Yang tak kunjung temu.
Dinda Puspita, Salah satu mahasiswi Teknik Informatika Semester 3 Universitas Wiraraja.
(Yulisanti)
0 Komentar